Indonesia di Pusaran Konflik Global ?

Rabu 07-05-2025,07:03 WIB
Reporter : UG DANI
Editor : John KS

Jakarta, AktualNews-Indonesia tengah menghadapi dinamika geopolitik yang tidak ringan. Dua poros ketegangan—konflik bersenjata di Timur Tengah dan friksi regional dengan negara tetangga, Malaysia—telah menempatkan Indonesia pada posisi krusial yang menuntut ketegasan, kebijaksanaan, dan solidaritas nasional yang utuh.

Misi kemanusiaan Indonesia di Palestina, yang selama ini menjadi bentuk nyata komitmen bangsa terhadap perdamaian global, justru berujung tragis. Serangan terhadap pasukan TNI yang tengah menjalankan tugas di wilayah konflik tersebut menewaskan puluhan personel. Tragedi ini tidak hanya melukai bangsa secara emosional, tetapi juga menjadi simbol terlukanya misi damai yang diperjuangkan Indonesia selama ini.

Respons militer Indonesia yang tegas dan terukur memantik perhatian dunia. Banyak pihak tak menyangka Indonesia akan mengambil langkah sejauh itu. Namun perlu ditegaskan, ini bukan soal agresi, melainkan bentuk pernyataan tegas bahwa nyawa dan martabat bangsa tak bisa ditukar dengan retorika diplomatik belaka. Kekuatan pertahanan bukan hanya alat, tetapi juga pernyataan sikap.

BACA JUGA:Aliansi Masyarakat Karanganyar Gelar Aksi Damai Dukung Pengesahan RUU TNI

Di sisi lain, hubungan bilateral Indonesia-Malaysia berada dalam fase penuh tantangan. Kasus penjemputan TKI secara paksa serta sejumlah tindakan yang dianggap melecehkan kepentingan Indonesia telah menciptakan ketegangan yang tidak bisa dianggap ringan. Pernyataan keras dari sebagian elit Malaysia bahkan menyerempet pada ancaman penggunaan senjata strategis, sesuatu yang mengundang keprihatinan dan kegeraman.

Indonesia tidak pernah memosisikan diri sebagai pihak agresif dalam percaturan kawasan. Namun, sejarah panjang bangsa ini mengajarkan bahwa jika kedaulatan terusik, rakyat akan berdiri dalam satu barisan. Dalam konteks ini, penguatan sistem pertahanan nasional menjadi keniscayaan—bukan untuk menyerang, melainkan untuk menjamin keberlangsungan amanah konstitusi: melindungi segenap tumpah darah Indonesia.

Kita berharap bahwa jalur diplomasi tetap menjadi garda terdepan penyelesaian konflik. Namun, diplomasi tidak akan berarti jika tidak ditopang oleh kekuatan nasional yang solid, baik secara militer, ekonomi, maupun psikologis sebagai bangsa. Tantangan hari ini bukan hanya uji bagi pemerintah, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu, menjaga akal sehat, dan tetap berpijak pada prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

BACA JUGA:Tenang, Mapan dan Menguasai Teritorial, Bambang Ismawan Dinilai Paling Ideal Jadi Panglima TNI

Indonesia harus berdiri tegak di tengah krisis ini—sebagai bangsa yang tahu kapan berbicara damai, dan kapan bersikap tegas demi menjaga kehormatan dan kedaulatan.***

 

Tags :
Kategori :

Terkait