Jakarta, AktualNews – Dunia digital yang semakin berkembang tidak hanya melahirkan tren baru, tetapi juga figur-figur inspiratif yang menyuarakan realita kehidupan dengan cara yang dekat dan relevan. Salah satunya adalah Rosis Aditya, konten kreator sekaligus penulis yang dikenal dengan gaya komunikatif dan pemikiran tajamnya.
Dalam salah satu unggahan terbarunya, Rosis melontarkan pernyataan yang menarik perhatian warganet: “Uang bukan segalanya, tapi segalanya pakai uang.” Kalimat tersebut sontak menjadi bahan diskusi di berbagai platform media sosial, khususnya di kalangan generasi muda yang tengah berjuang membangun masa depan di tengah tantangan ekonomi modern.
Menurut Rosis, pernyataan itu bukan semata sindiran, melainkan bentuk refleksi atas realitas hidup sehari-hari. “Banyak orang masih terjebak pada dikotomi antara idealisme dan kebutuhan praktis. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa penting untuk tetap punya prinsip, tapi jangan sampai lupa bahwa realita hidup juga menuntut kesiapan finansial,” ujar Rosis saat diwawancarai.
Sebagai konten kreator yang aktif membahas tema motivasi, sosial, dan finansial, Rosis mengaku sering menerima curhatan dari pengikutnya tentang tekanan ekonomi, gaya hidup, hingga krisis eksistensial. Dari situlah ia merasa perlu menghadirkan narasi yang jujur namun tetap membangun.
“Uang memang bukan segalanya, tapi coba bayangkan berapa banyak impian, bahkan niat baik, yang tertunda hanya karena kendala biaya. Makanya, penting punya kesadaran finansial sejak dini, tanpa harus jadi budak materi,” tambahnya.
Pernyataan Rosis ini juga memicu berbagai reaksi dari netizen. Sebagian besar mengapresiasi keberaniannya dalam menyuarakan realita yang seringkali dianggap tabu. “Gue setuju banget sama Kang Ocis, realistis tapi tetap ada nilai-nilainya,” tulis salah satu pengikutnya di kolom komentar.
Rosis Aditya, atau yang kerap dipanggil Kang Ocis, memang dikenal sebagai sosok yang vokal menyuarakan kolaborasi antara nilai moral dan kepraktisan hidup. Lewat tulisan dan kontennya, ia terus mengajak audiens untuk berpikir kritis, bermental kuat, dan tetap membumi.
Di era digital ini, suara-suara seperti yang disuarakan oleh Rosis menjadi pengingat bahwa di balik segala kemajuan teknologi, tetap diperlukan kebijaksanaan dalam mengelola hidup, terutama soal uang.***