DPRD Simalungun Desak Bantuan untuk Korban Banjir Parapat

--
Simalungun, AktualNews - Penanganan pasca-banjir bandang di Parapat, Kabupaten Simalungun, masih menjadi sorotan. Sudah satu bulan sejak bencana terjadi, namun proses penyaluran bantuan untuk korban banjir dinilai masih lambat.
Dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) DPRD Simalungun, Senin (21/4/2025), Sekretaris BPBD, Manaor Silalahi menjelaskan pemberian bantuan dilakukan berdasarkan tingkat kelayakan, bukan cumah kerusakan secara keseluruhan.
“Kalau standar, hanya bantuan, bukan ukuran. Kalau rusak parah, Rp5,5 juta. Tapi itu tergantung kondisi di lapangan dan hasil komunikasi tim dengan perangkat desa,” ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPBD Simalungun, Lusman Siagian, menambahkan bahwa total 22 rumah terdampak banjir telah menerima bantuan dengan nominal yang bervariasi sesuai tingkat kerusakan.
BACA JUGA:Walikota Siantar Serahkan LKPj 2024, Kepada Ketua DPRD dan Wakil Ketua
Rumah rusak berat menerima bantuan Rp5,5 juta, sedang Rp3,5 juta, dan rusak ringan diberikan Rp2,5 juta.
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Simalungun juga turut aktif dalam penanganan korban banjir di Parapat.
Kepala Dinas Sosial, Osnidar Marpaung, mengatakan bahwa pihaknya telah membuka dapur umum untuk memastikan kebutuhan makanan warga terdampak terpenuhi.
BACA JUGA:362 Calon Jama'ah Haji Labuhanbatu Ikuti Manasik
“Sesuai tupoksi Dinsos, bagaimana masyarakat tidak terganggu makan atau kelaparan. Kita bangun dapur umum untuk makan pagi, siang, dan malam,” ujar Osnidar.
Dinsos juga telah mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Hasilnya, 22 kepala keluarga menerima bantuan logistik seperti kasur, pakaian, peralatan dapur, dan sembako.
"Dari Kemensos, bantuannya berupa magicom, kuali, dan kompor. Kalau terjadi bencana, Dinsos siap dengan bantuan sembako," tuturnya.
Selain soal teknis bantuan, rapat Pansus DPRD Simalungun juga menyoroti penyebabnya banjir bandang di Parapat.
Sumber: