Konflik di Universitas Malahayati Berpotensi Memicu Isu SARA, Ketum PWDPI Desak Polda Lampung Bertindak

Minggu 02-03-2025,23:49 WIB
Reporter : Panji Hanggara
Editor : Rosis Aditya

Ketua Umum Laskar Lampung, Ir. H. Nerozely Koenang, menegaskan bahwa pihak luar tidak boleh membawa premanisme ke tanah Lampung.

"Apapun konfliknya, tidak boleh ada orang luar—terutama preman—masuk dan mengancam ketentraman di Lampung!" ujar Nero Koenang.

Masyarakat Lampung pun mendesak Kapolda Lampung agar segera mengambil langkah tegas sebelum konflik ini berkembang lebih jauh dan memicu ketegangan berbasis suku.

"Kami tidak ingin Lampung menjadi medan konflik akibat ulah pihak luar. Kami mendesak aparat bertindak sebelum situasi semakin tidak terkendali," tambah Nero.

Sementara itu, Ormas Pendekar Banten yang dipimpin oleh Hengki Malonda disebut telah bersiap siaga untuk bergabung dengan Laskar Lampung Indonesia, menunggu instruksi lebih lanjut.

Menjaga Kerukunan dan Kedaulatan Lampung

Ketegangan ini menjadi pengingat bahwa semua pihak harus menghormati adat dan budaya setempat serta menghindari cara-cara anarkis yang dapat memicu konflik berkepanjangan.

Lampung adalah tanah yang memiliki nilai luhur, di mana suku asli dan pendatang hidup berdampingan dengan rukun. Sebagai "Indonesia Mini" karena keberagaman etnis dan budayanya, Lampung harus dijaga dari potensi perpecahan.

Masyarakat berharap aparat segera bertindak untuk menghindari eskalasi konflik dan memastikan situasi tetap aman serta kondusif.***

Tags :
Kategori :

Terkait