Surabaya Didorong Jadi Gerbang Investor Global Indonesia Timur, Gotrade Resmikan Kantor Baru

Surabaya, AktualNews — Surabaya kini tak sekadar kota bisnis dan perdagangan domestik. Dengan kehadiran resmi Gotrade Indonesia, kota ini mulai menegaskan perannya sebagai pintu gerbang baru bagi masyarakat Indonesia Timur yang ingin menembus pasar saham global, khususnya Amerika Serikat (AS).

Langkah strategis ini ditandai dengan pembukaan kantor cabang Gotrade pertama di Surabaya dan gelaran eksklusif bertajuk "Gotrade Prestige Dinner: Navigating Wall Street from Surabaya", yang berlangsung di Hotel Sheraton, 24 April 2025. Acara ini menghadirkan puluhan pengguna Prestige Gotrade dan mitra strategis, sekaligus menjadi ruang diskusi seputar dinamika pasar saham AS serta strategi investasi modern.

"Surabaya punya potensi besar sebagai pusat pertumbuhan investor baru. Dengan kantor cabang ini, kami ingin lebih dekat dengan pengguna, memberikan edukasi, dan menghadirkan akses yang inklusif ke pasar global," ujar Aditya Kresna, Director of Gotrade Indonesia.

Salah satu sesi yang mencuri perhatian datang dari Sunar Susanto, praktisi pasar modal dan Supertrader Gotrade, yang menekankan pentingnya diversifikasi investasi ke saham global dan instrumen option.

BACA JUGA:realme 14 5G, Smartphone Pertama di Indonesia dengan Snapdragon ® 6 Gen 4 Siap Diluncurkan 6 Mei 2025

"Investor di Surabaya tak kalah potensial. Mereka hanya butuh jembatan yang tepat untuk bisa ikut dalam arus investasi global. Gotrade adalah jembatan itu," katanya.

Dalam dua tahun terakhir, Gotrade mencatat lonjakan minat dari masyarakat Indonesia terhadap pasar saham AS, dengan pertumbuhan nilai transaksi tahunan lebih dari 100%. Platform ini kini telah dipercaya oleh lebih dari 1,1 juta pengguna, mencatatkan volume transaksi menembus USD 2,2 miliar.

Dengan hadirnya cabang Gotrade di Surabaya, perusahaan ini optimis akan tumbuh lebih kuat di kawasan timur Indonesia. Tak hanya menawarkan layanan investasi, tetapi juga membuka peluang literasi dan inklusi keuangan global yang selama ini belum merata.***