Tugas yang Tak Pernah Sampai Meja Dosen

Tugas yang Tak Pernah Sampai Meja Dosen

Foto : Raissa--

Ternyata, mengubah satu kebiasaan kecil bisa memberi dampak besar. Dan saya percaya, lebih baik memulai dari langkah kecil yang konsisten daripada terus berjalan di tempat dan mengulang kesalahan yang sama.

Seminggu kemudian, kami diberi tugas baru. Dosen kami tidak menyindir. Tidak mengungkit kejadian minggu lalu. Tapi ia menutup pertemuan dengan satu kalimat,“Kalian bisa gagal sekali. Tapi jangan sampai gagal dua kali karena kesalahan yang sama.”

Saya tahu, kalimat itu ditujukan pada kami semua. Termasuk saya. Tapi alih-alih merasa ditegur, saya merasa diingatkan. Bahwa masih ada waktu untuk memperbaiki diri.

Kegagalan kami mengumpulkan tugas tepat waktu memang bukan hal yang besar di mata sebagian orang. Tapi bagi saya, itu adalah peringatan. Peringatan bahwa tanggung jawab tidak boleh ditunda, dan bahwa menghargai proses belajar juga berarti menghargai orang yang mengajar.

Bagi saya, itu adalah jendela untuk melihat diri sendiri. Untuk mengakui kekurangan, dan untuk berjanji tidak mengulanginya lagi.

Dan sejak saat itu, saya tidak lagi menunda tugas, bukan karena takut dimarahi, tapi karena saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan belajar kedua kalinya.***

 

Oleh: Raissa Widiawati, Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik), Politeknik Negeri Jakarta

Sumber: