Diri yang Terkikis oleh Ekspektasi

Kamis 29-05-2025,15:22 WIB
Reporter : Salsa Nur Fadillah
Editor : Rosis Aditya

Ia mulai menyadari bahwa hidupnya terlalu lama dipandu oleh ketakutan, bukan cinta. Ia terlalu sibuk membuktikan diri hingga lupa merawat dirinya.

Sejak pulih, Alin perlahan mengubah cara pandangnya. Ia tak langsung menjadi pribadi baru, tapi mulai belajar berkata “tidak”, mulai mengurangi beban organisasi, dan memberi ruang untuk gagal.

Hari ini, Alin masih dalam proses. Ia belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang ekspektasi. Tapi setidaknya, ia mulai mengenal siapa dirinya ketika tak sedang berusaha menyenangkan siapa pun.

Ekspektasi memang tidak bisa dihapus sepenuhnya. Tapi kita bisa memilih bagaimana memperlakukan diri sendiri di tengah tuntutan itu. Dan bagi Alin, itu adalah langkah awal menuju hidup yang lebih jujur bukan kepada orang lain, tapi kepada dirinya sendiri. Karena tak ada pencapaian sebesar apa pun yang sebanding dengan kehilangan diri sendiri.***

 

Penulis: Salsa Nur Fadillah

Tags :
Kategori :

Terkait