Diam Sejenak, Dengarkan Diri Sendiri

Foto; ilustrasi --
Refleksi bukan sekadar aktivitas personal. Ia adalah upaya untuk memahami bahwa kehidupan tidak melulu soal pencapaian. Dalam keheningan refleksi, manusia belajar menerima kegagalan, berdamai dengan luka, dan kembali mencintai diri sendiri.
BACA JUGA:Ketika Gagal, Kamu Tak Harus Kuat Sepenuhnya
penelitian dari Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa mahasiswa yang meluangkan waktu untuk melakukan refleksi diri setidaknya dua kali seminggu, memiliki tingkat stres lebih rendah dibanding mereka yang tidak. Mereka juga cenderung lebih sadar dalam mengambil keputusan dan lebih percaya diri dalam menjalani keseharian.
“Aku merasa refleksi bikin aku lebih manusiawi,” tutur Amanda. “Aku jadi bisa bilang ke diri sendiri, ‘nggak apa-apa kalau belum berhasil hari ini, yang penting kamu masih jalan.’”
Bukan Jawaban, Tapi Jalan Pulang
Refleksi diri tidak selalu menghasilkan solusi. Ia tidak serta-merta menghilangkan masalah, tapi memberi ruang untuk melihatnya dari sudut yang lebih tenang.
Menurut Ratri, refleksi adalah proses yang berkelanjutan. “Kita mungkin tidak menemukan jawaban hari ini, tapi dengan refleksi, kita sedang berjalan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri.”
Sebagian orang menemukan ketenangan dalam tulisan, sebagian lain dalam doa, dan ada juga yang menemukannya dalam keheningan saat hujan turun. Tidak ada cara tunggal, sebab setiap perjalanan kembali ke diri sendiri selalu bersifat personal.***
Sumber: