Kamu dan Dirimu yang Terlupakan

Saat dunia terlalu bising, kadang diam adalah cara paling jujur untuk bertahan (foto : Freepik)--
Jakarta, AktualNews - Apakah kamu pernah merasa sangat sibuk sepanjang hari namun tetap merasa kosong di malam hari? Bukan karena kamu tidak produktif. Tapi karena ada satu hal yang tidak kamu sentuh sejak lama: dirimu sendiri.
Di tengah sibuknya dunia yang terus bergerak, seringkali kamu kamu merasa berada di jalan yang salah bukan karena dunia terlalu luas, tapi karena kamu tak tahu lagi ke mana seharusnya pulang. Kamu sibuk mengurus semuanya, kecuali satu hal: dirimu sendiri.
Kamu mengejar target, menyenangkan orang lain, menjaga citra, menyusun rencana masa depan semua terlihat baik di permukaan. Tapi pelan-pelan, tanpa sadar, kamu mulai kehilangan koneksi dengan sesuatu yang paling penting: siapa kamu sebenarnya.
Kehilangan yang Tak Terasa
“Orang paling jauh yang bisa kamu lupakan adalah dirimu sendiri.”
Kalimat ini pernah diucapkan Carl Jung, psikolog asal Swiss, dalam salah satu catatan reflektifnya. Mungkin kamu pernah mengalaminya: hari-hari yang padat, kepala yang penuh, tetapi hati yang terasa kosong. Seolah kamu hidup, tapi bukan sebagai dirimu sendiri.
BACA JUGA:Luka yang Tak Tunduk pada Waktu
Kamu berpikir semuanya baik-baik saja. Kamu berfungsi seperti biasa. Tapi apakah kamu pernah merasa tubuhmu hadir di satu tempat, sementara jiwamu mengembara entah ke mana?Itulah tanda kecil bahwa kamu telah lama berjalan tanpa dirimu sendiri.
Di dunia yang menuntutmu terus bergerak, beristirahat sering kali dianggap kelemahan. Mengakui bahwa kamu butuh waktu untuk dirimu sendiri pun terasa seperti kemewahan. Padahal, bukan soal mewah atau tidak. Ini soal bertahan
Kamu mungkin pernah membaca buku pengembangan diri, menonton video motivasi, atau mengikuti workshop mindfulness. Tapi refleksi diri bukan tentang mengikuti tren. Ia adalah kebutuhan dasar untuk menjaga kesehatan mental dan arah hidup.
Refleksi adalah saat di mana kamu menepi dari lalu lintas kesibukan dan berkata, “Hei, aku di sini. Aku masih ada.” Tanpa itu, kamu hanya bergerak dari satu peran ke peran lain, tanpa benar-benar menjadi siapa pun.
Mengapa Kamu Sering Mengabaikan Diri Sendiri
Mungkin karena kamu terlalu keras pada dirimu. Kamu terbiasa menuntut, bukan mendengarkan. Terlalu sering mengoreksi, jarang memberi apresiasi.
BACA JUGA:Diam Sejenak, Dengarkan Diri Sendiri
Sumber: